ANALISIS SEMIOTIKA PADA LIRIK LAGU DAERAH SUKU BATAK TOBA
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Habit Forming Pada Pembentukan Karakter Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Pkk Sikur Barat 01 Tahun Ajaran 2024/2025. Denotasi adalah tingkatan pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas yang menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. Denotasi juga merupakan makna sesungguhnya atau sebuah fenomena yang tampak dengan panca indera atau bisa juga disebut deskripsi dasar. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa makna denotasi yang terdapat dalam 10 lagu daerah suku Batak Toba yang populer pada tahun 2024, memiliki makna yang mengungkapkan rasa emosional, cinta, kenangan, kesedihan, kekecewaan dan kejujuran. Konotasi adalah hubungan antara penanda dan petanda yang maknanya beroperasi pada makna yang tidak eksplisit, tidak langsung atau tersembunyi dan tidak pasti. konotasi adalah makna yang tersirat di dalam sebuah kata atau ungkapan yang melampaui makna literal atau denotatif, dan sering kali memiliki kaitan dengan perasaan, budaya, atau pengalaman pribadi. Pada makna konotasi, lagu Batak tersebut bisa menjadi merepresentasikan kerinduan akan kampung halaman, kerjasama dalam komunitas, atau bahkan perjuangan untuk mempertahankan budaya Batak di tengah modernisasi.Mitos merupakan sebuah sistem komunikasi yang menjadi sebuah pesan. Teori Semiotika Roland Barthes mengungkapkan bahwa mitos dalam pengertian khususnya merupakan pengembangan dari konotasi. Namun sebagai suatu sistem yang unik mitos dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau dengan kata lain. Lirik lagu daerah Batak Toba seringkali berfungsi sebagai media untuk memperkuat mitos budaya atau ideologi tertentu yang berkaitan dengan masyarakat Batak. Barthes menyebut mitos sebagai konstruksi sosial yang memperkuat ideologi dominan. Dalam lagu Batak Toba, simbol-simbol tertentu seperti keluarga, tanah kelahiran, dan adat dapat dianggap sebagai mitos yang menghubungkan masyarakat dengan identitas dan nilai tradisional yang diwariskan turun-temurun. Lagu-lagu ini membantu membentuk pemahaman kolektif mengenai apa yang berarti menjadi orang Batak.