PENGEMBANGAN DAN PROMOSI DESTINASI WISATA DI ERA NEW NORMAL COVID-19 DI BERASTAGI KABUPATEN KARO TERHADAP KEDATANGAN WISATAWAN
Abstract
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap ekonomi global dan pariwisata nasional maupun internasional. Perkembangan pariwisata di Indonesia sejalan dengan program pemerintah untuk mempromosikan pariwisata, menjadi tertunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian terapan, yaitu mengadakan pengamatan dengan berperan serta, atau dengan pengamatan terlibat (participant observation) yakni peneliti berusaha untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan yang di dalamnya ada informasi yang dibutuhkan. dengan menggunakan pendekatan studi. Sumber informasi dalam hal ini penelitian ini terdiri dari enam orang pejabat di Berastagi. Hasil penelitian menunjukkan Upaya Revitaliasasi Sejarah Sosial dan Budaya, Revitaliasasi Sejarah Sosial dan Budaya, Pengembangan Keariafan Local, Pengembangan Konservasi Lingkungan, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo Mempromosikan Destinasi Berastagi kepada Wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Era New Normal Covid-19 melalui Tourist Attraction, Tourist Destination, Acomodation, Transport, Souvenir shop and MICE Program. Model Pengembangan dan Promosi Destinasi Wisata Berastagi di Era New Normal Covid -19 adalah Soft and Hard Accessibility, Tourism Competition Advantage, Tourism Marketing and Promotion Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo Untuk Menata Destinasi Berastagi adalah sebagai berikut: Pemasangan himbauan (Prokes) 5 M, Menyiapkan tempat berfoto dan pembinaan terhadap sumber daya manusianya dengan melaksanakan sosialisasi Sapta pesona kepada masyarakat disekitar destinasi Berastagi, Menyiapkan pemasangan papan penunjuk lokasi, perbaikan lingkungan (penanaman pohon), penambahan bangku taman (shelter) pemasangan wifi, penataan perparkiran, penataan bangunan dan lingkungan serta pemasangan lampu jalan. Dan Pemantapan jaringan organisasi dan kelembagaan pariwisata daerah yang melibatkan unsur pemerintah, industri, masyarakat lokal, dan media massa.