ANALISIS NILAI TAMBAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGOLAHAN UBI KAYU DALAM SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA SUKARAYA, KECAMATAN PANCUR BATU, KABUPATEN DELI SERDANG, PROVINSI SUMATERA UTARA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui nilai tambah yang diperoleh dan berapa besarnya dalam pengolahan opak dari bahan baku ubi kayu di daerah penelitian, (2) mengetahui ketersediaan bahan baku dalam pengolahan opak dari bahan baku ubi kayu di daerah penelitian, (3) mengetahui tingkat pendapatan dalam pengelolaan opak dari bahan baku ubi kayu di daerah penelitian dan (4) mengetahui tingkat kelayakan pengelolaan ubi kayu dalam skala industri rumah tangga di daerah penelitian. Daerah penelitian untuk usaha pengolahan opak dari bahan ubi kayu berada di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu. Dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan sentra pengolahan opak dari bahan ubi kayu yang sudah lama diusahakan oleh masyarakat. Populasi peodusen dalam sampel ini adalah industri rumah tangga yang mengolah ibu kayu menjadi opak sebanyak 12 pengusaha. Untuk mempermudah pengambilan data maka dipilih satu usaha sebagai sampel. Data yang diambil adalah “cross section” sebanyak 30 kali produksi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan dengan kriteria yang ada. Hasil penelitian menunjukkan nlai tambah rata-rata pengolahan ubi kayu menjadi opak dalam satu kali produksi adalah Rp 1.310,70, dengan rasio nilai tambah sebesar 43,69 % > 40 % artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Ketersediaan input pada usaha pengelolaan keripik opak di Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu tergolong tersedia dengan kriteria ketersediaan bahan baku sebesar 83,33 %. Pendapatan bersih pengolahan ubi kayu menjadi opak sebesar Rp 21.845.777,56/produksi. Jika dibandingkan dengan UMR Kabupaten Deli Serdang sebesar 3,188 juta, maka pendapatan pengolah ubi kayu menjadi opak di daerah penelitian tergolong tinggi. Usaha pengolahan ubi kayu menjadi opak layak untuk diusahakan di daerah penelitian dengan rasio R/C sebesar 2,02 > 1 yang berarti usaha pengolahan ubi kayu menjadi opak memberikan keuntungan secara ekonomi.