STUDY IMPLEMENTASI INVERTER MULTILEVEL PADA EMERGENCY TEGANGAN 220 VOLT DI LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN

  • Wata Peniaman Ndruru Universitas Darma Agung
  • Aditya Dakka Tua Manalu Universitas Darma Agung
  • Janter Napitupulu Universitas Darma Agung
  • Joslen Sinaga Universitas Darma Agung

Abstract

Inverter multilevel yang merupakan pengembangan dari inverter dua-level konvensional, dalam strukturnya yang relatif sederhana, dimana inverter dua-level telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir inverter multilevel terus dikembangkan secara intensif dan mulai banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi tertentu khususnya yang memerlukan level tegangan lebih tinggi dan kapasitas daya lebih besar. Hal ini ditunjang oleh beberapa kelebihan yang dimiliki inverter multilevel dibandingkan relatif terhadap inverter dua-level konvensional. Dengan struktur multilevel, gelombang tegangan/arus dengan riak lebih rendah dapat diperoleh melalui frekuensi penyaklaran lebih rendah sehingga rugi-rugi dalam konversi daya inverter dapat dikurangi. Selain itu, gelombang tegangan keluaran yang sama dapat diperoleh dari gelombang tegangan masukan yang lebih rendah sehingga stres tegangan yang dirasakan oleh setiap saklar statis inverter menjadi lebih rendah. Ini akan memaparkan bahasan tentang perkembangan berbagai struktur inverter serta perbandingan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing struktur inverter tersebut.

Published
Nov 17, 2024
How to Cite
NDRURU, Wata Peniaman et al. STUDY IMPLEMENTASI INVERTER MULTILEVEL PADA EMERGENCY TEGANGAN 220 VOLT DI LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN. JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA: JURNAL TEKNIK ELEKTRO, [S.l.], v. 13, n. 2, p. 66 - 74, nov. 2024. ISSN 2720-9784. Available at: <https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/teknologienergi/article/view/4888>. Date accessed: 22 dec. 2024. doi: http://dx.doi.org/10.46930/jteu.v13i2.4888.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>