GENDER DAN PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM MEMAHAMI PERBEDAAN
Abstract
Gender merupakan perbedaan yang bukan biologis dan juga bukan kodrat Tuhan. Konsep gender sendiri harus dibedakan antara kata Gender dan kata Seks {jenis kelamin}. Perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan adalah kodrat Tuhan karena secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis. Sedangkan gender adalah perbedaan tingkah laku antara laki-laki dan perempuan yang secara sosial dibentuk. Perbedaan inilah yang akhirnya membentuk perbedaan secara biologis antara perempuan dan laki-laki. Berbicara tentang perempuan, perempuan selalu identik dikaitkan dengan seksualitas yang mengundang hasrat lelaki. Tidak sedikit media mengeksploitasi tubuh wanita dalam setiap tampilan. Di dalam kehidupan sosial perempuan selalu saja dijadikan objek dan tidak terlepas dari pelecehan seksual. Hal ini juga selalu dikaitkan bahkan menyalahkan perempuan sebagai seseorang yang memiliki peran berpakaian seksi. Kecenderungan perempuan dalam setiap objek, membuat perempuan lebih condong dibandingkan dengan laki-laki. Terutama dalam peliputan di media. Media komunikasi khususnya selalu melibatkan perempuan dalam setiap informasi berita. Hampir surat kabar memberitakan dan menginformasikan tentang perempuan, tidak jarang sebagai keuntungan bagi media. Media komunikasi tak ubahnya adalah alat komunikasi verbal bagi masyarakat. Lewat setiap komunikasi atau informasi yang ada di dalamnya masyarakat mengetahui tentang informasi atau berita apapun. Gencarnya gerakan feminisme tidak membuat konstruksi perempuan oleh media berubah. Ketimpangan gender yang terjadi hendaknya bisa diminimalisir dengan jurnalisme sensitive gender. Sterotipe gender dalam iklan memberikan kesan dan keyakinan tentang perilaku yang tepat untuk pria dan wanita (Santrock, 2010, h197). Bias gender akan mempengaruhi cara berpikir tentang peran dan cara berfungsinya gender dalam masyarakat. Iklan televisi selalu menggambarkan kekuatan iklan dalam menghasilkan produk pencitraan telah ikut andil dalam menyuburkan stereotype yang selama ini dilekatkan pada perempuan.