RESEPSI PENONTON TERHADAP BODY SHAMING PADA FILM WARKOP DKI REBORN: JANGKRIK BOSS! PART 1

Abstract

Umumnya orang cenderung mengungkapkan pendapatnya berdasarkan penampilan fisik seseorang. Faktanya, mereka berkomentar tentang hal itu tetapi mereka tidak bermaksud seperti itu. Body shaming adalah sikap negatif menimbulkan kebencian karena orang-orang memberikan komentar buruk yang mengatur penampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi penonton terhadap body shaming pada film Warkop Dki Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan model semiotik Charles Morris. Untuk mendukung analisis, peneliti menggunakan teori resepsi untuk menunjukkan adegan body shaming pada film. Data primer diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan studi pustaka dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang memiliki kecenderungan untuk menyatakan pemikirannya meskipun mereka sadar melakukan body shaming. Terlebih lagi, masyarakat masih menganggap bahwa melakukan body shaming adalah hal yang lumrah. Karena itu, banyak dari mereka yang tidak terlalu peduli dengan tubuh yang dipermalukan perilaku secara khusus digambarkan dalam film komedi. Membangun kesadaran masyarakat tentang body shaming itu penting. Oleh karena itu, banyak media perlu berpartisipasi untuk mendidik masyarakat, Khususnya dalam film komedi dengan meminimalisir adegan yang menggambarkan body shaming.