IMPLIKASI KEBIJAKAN DOMESTIC PRICE OBLIGATION, KEBIJAKAN DOMESTIC MARKET OBLIGATION DAN KEBIJAKAN LARANGAN EKSPOR CPO TERHADAP ARUS KAS SEBAGAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV PADA TAHUN 2022

Abstract

Adanya pengumuman kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) dan Domestic Market Obligation (DMO) yang terjadi pada tanggal 27 Januari 2022 disertai dengan instruksi Presiden atas larangan ekspor CPO pada tanggal 28 April 2022 tersebut memberikan efek yang signifikan terhadap kinerja perusahan termasuk laporan keuangan khususnya laporan arus kas perusahaan sektor perkebunan Indonesia. Laporan arus kas mencerminkan gambaran yang menyeluruh mengenai penerimaan dan pengeluaran kas baik dari aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan. Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi pihak manajemen perusahaan dan secara eksternal bagi pihak investor, pemerintah dan masyarakat. Bagi internal perusahaan dengan menganalisis laporan arus kas, pihak manajemen akan mengetahui apakah kebijakan yang dilakukan berjalan baik dalam hal memperoleh serta menggunakan kas tersebut pada periode tertentu sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan, informasi dalam laporan arus kas ini akan membantu para investor, kreditur, dan pihak lainnya dalam menilai berbagai aspek dari posisi keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya dampak kebijakan DPO, kebijakan DMO dan kebijakan larangan ekspor CPO terhadap arus kas perusahaan sebagai pengambilan keputusan manajemen PT Perkebunan Nusantara IV di Tahun 2022. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis arus kas sebagai alat pengambilan keputusan manajemen. Dengan menggabungkan keseluruhan hasil analisis rasio, maka dapat dinilai kondisi PT Perkebunan Nusantara IV tahun 2022 secara keseluruhan terutama di bidang keuangan. Dimana hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kebijakan DPO, DMO dan larangan ekspor CPO memberikan pengaruh yang signifikan terhadap arus kas Perusahaan. Adapun pengambilan keputusan manajemen yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya restrukturisasi utang dan penundaan penjualan.