KAJIAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN PERDATA BAGI DIREKSI DAN PERUSAHAAN PENGHIMPUN INVESTASI

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis dengan mendalam terkait tanggung jawab pribadi direksi  dan perusahaan publik di Indonesia atas perbuatan wanprestasi yang merugikan perseroan. Dengan mengadopsi pendekatan yuridis normatif, penelitian ini akan mengkaji mengenai hal yang ditentukan pada ketentuan Undang-Undang Nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) mengenaihal fiduciary duty direksi serta yurisprudensi terkait di Negara Indonesia. Melalui studi kasus serta analisis mendalam terhadap putusan pengadilan, penelitian ini akan mengidentifikasi pertanggungjawaban Direksi dan pemegang saham serta Perusahaan itu sendiri berdasarkan perbuatan pidana atau perdatanya yang tentu menimbulkan kerugian materil kepada pihak lainnya, Pelanggaran tersebut memiliki hubungan pada fiduciary duty dapat menyebabkan direktur dan Korporasi dapat untuk dimintakan pertanggungjawaban hukum secara pribadi ataupun korporasi terhadap segala perbuatan yang diketahui dilakukannya, baik kepada para pemegang saham maupun kepada pihak lainnya. Dengan demikian apabila kegiatan Perusahaan didasari dengan itikad buruk pemegang saham dan Direksi maka dapatlah dimintakan pertanggungjawaban secara pribadi dan secara Perseroan. Hasil penelitian penulis ini diharapkan dapat memunculkan pemahaman kepada pelaku usaha diraksi atau pemegang saham terkait pertanggungjawaban atas perbuatan pidana dan perdata yang penuh dengan konsekuensi hukum, dan tentu memberikan pemahaman kepada setiap orang yang menjadi korban praktek Perusahaan Bersama dengan Direksinya melakukan perbuatan ttindak pidana dan wanprestasi ataupun perbuatan melawan hukum karena ditentukan dalam KUHP dan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang  yang menjamin perlindungan secara hukum bagi korban yang mengalami kerugian akibat tindak pidana direksi dan pemegang saham dan perbuatan wanprestasi yang dilakukan Perusahaan.