FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN IMD DI PUSKESMAS KUTA BLANG KECAMATAN KUTA BLANG KABUPATEN BIREUEN
Abstract
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam kelangsungan pemberian asi dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah terjadinya kurang gizi pada anak (Chomaria, 2015). Inisiasi menyusu dini berperan dalam pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu mengurangi kemiskinan, membantu mengurangi kelaparan, membantu mengurangi angka kematian anak balita. Berdasarkan penelitian WHO (2000) di enam negara berkembang, risiko kematian bayi antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui. Untuk bayi berusia dibawah dua bulan, angka kematian meningkat menjadi 480% (Roesli, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pelaksanaan IMD di Puskesmas Kuta Blang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen Tahun 2024. Jenis penelitian ini yang dilakukan adalah dengan bersifat Analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berumur 0-6 bulan sebanyak 50 orang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan pendidikan responden dengan inisiasi menyusui dini (IMD). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, tindakan dan dukungan responden dengan inisiasi menyusui dini (IMD). Kepada petugas kesehatan agar tetap memberikan penyuluhan tentang inisiasi menyusui dini agar pengetahuan responden bertambah sehingga mereka bisa menerapkan prinsip hidup sehat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.