@article{OJSUDA, author = {Enzo Siahaan and Heri Sitompul and Hodmiantua Sitanggang and Maria Kartawidjaja and Melisa Mulyadi}, title = { PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP HASIL PIROLISIS OLI BEKAS}, journal = {Jurnal Darma Agung}, volume = {31}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = {Oli pelumas bekas merupakan limbah industri otomotif dalam jumlah besar yang berbahaya bagi lingkungan apabila dibakar atau langsung dibuang ke lingkungan. Berbagai metode digunakan untuk mendaur ulang minyak pelumas bekas, antara lain: proses acid-clay (proses filtrasi), proses ekstraksi pelarut (solvent extract process), dan pirolisis. Pada penelitian ini, proses pirolisis dilakukan dengan memanaskan minyak pelumas bekas di atas temperatur jenuhnya dalam reaktor bebas oksigen. Suhu pirolisis bervariasi antara 250 °C, 300 °C, 350 °C. Pirolisis dimulai pada suhu kamar (33,2 °C) dan suhu secara bertahap dinaikkan dengan laju pemanasan konstan sampai suhu pirolisis tertentu tercapai. Setelah suhu pirolisis tertentu tercapai, suhu dijaga konstan hingga proses pirolisis selesai. Hasil dari pirolisis adalah gas yang dapat terkondensasi, gas yang tidak dapat terkondensasi dan residu padat. Gas yang dapat terkondensasi kemudian dikondensasi dalam kondensor untuk menghasilkan produk cair yang berharga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu pirolisis 250 °C, 300 °C, dan 350 °C, dihasilkan produk cair berturut-turut mulai dari 270 mL, 400 mL, dan 600 mL dari semula 20.000 mL minyak pelumas bekas tanpa katalis. waktu ujian adalah 60 menit. Setiap 10 menit suhu diukur dan hasil yang diperoleh dalam pengujian juga diambil.}, issn = {2654-3915}, pages = {68--83}, doi = {10.46930/ojsuda.v31i3.3377}, url = {https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnaluda/article/view/3377} }