@article{OJSUDA, author = {Adhi Yuniarto and Dita Amalia}, title = { PENENTUAN PROGRAM PERBAIKAN LINGKUNGAN TERHADAP DAMPAK EMISI PROSES PENAMBANGAN BATUBARA DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)}, journal = {Jurnal Darma Agung}, volume = {30}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = {PT Berau Coal adalah perusahaan pertambangan batubara yang memiliki area konsesi pertambangan seluas 108.009 ha yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dan memiliki kapasitas produksi sesuai izin lingkungannya hingga 40.000.000 MT pada tahun 2020. Binungan Mine Operation yang merupakan salah satu area penambangan PT Berau Coal memiliki produksi eksisting batubara sebesar 10.927.033,74 ton pada tahun 2020. Proses produksi batubara dimulai dari proses Land Clearing, Soil Removal, Drilling and Blasting, Material Removal, Coal Getting, Coal Hauling, Coal Crushing, Barging hingga Transhipment. Keseluruhan tahapan proses mengandalkan unit-unit yang menghasilkan emisi sehingga tidak dipungkiri proses produksi menimbulkan dampak emsii bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi besaran potensi dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi untuk kemudian didapatkan titik hotspot yang dijadikan acuan untuk menentukan program inovasi lingkungan yang dapat menurunkan dampak emisi yang dihasilkan. Analisis dampak lingkungan dilakukan dengan bantuan software openLCA menggunakan metode TRACI baseline yang meliputi potensi dampak global warming, eutrophication, dan acidification. Hasil penilaian menunjukkan bahwa produksi 1 ton batubara menghasilkan dampak global warming sebesar 30,861 kg CO2-ek/ton batubara, eutrophication sebesar 0,034 kg PO4-ek/ton batubara, dan acidification sebesar 33,097 kg SO2-ek/ton batubara dengan dampak paling besar berada pada tahapan Material Removal dengan nilai potensi dampak global warming sebesar 23,102 kg CO2-ek/ton batubara, eutrophication sebesar 0,026 kg PO4-ek/ton batubara, dan acidification sebesar 25,642 kg SO2-ek/ton batubara. Dari hasil iterasi, potensi dampak emisi ini dapat direduksi dengan Program Penggunaan Biodiesel B30 yang dapat menurunkan 42.92% dampak global warming, 42.67% dampak eutropfication, dan 37.57% dampak acidification.}, issn = {2654-3915}, pages = {426--438}, doi = {10.46930/ojsuda.v30i1.1732}, url = {https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnaluda/article/view/1732} }